Syeikh Utsaimin -rohimahulloh- mengatakan:
“Sebaiknya
anak-anak diberikan pengetahuan tentang hukum-hukum sesuatu beserta
dalil-dalilnya… misalnya: ketika kamu mengatakan kepada anakmu: “Bacalah BASMALAH saat akan makan, dan bacalah HAMDALAH saat kamu selesai makan!”, jika kamu mengatakan itu; maka maksud perintahnya sudah tercapai.
Tapi bila kamu mengatakan: “Bacalah
BASMALAH saat akan makan, dan bacalah HAMDALAH saat kamu selesai makan,
KARENA Nabi -shollallohu alaihi wasallam- menyuruh (kita) agar membaca
basmalah sebelum makan, beliau juga mengatakan: ‘Sungguh Allah meridhoi
seorang hamba yang memakan sesuap makanan dan dia membaca hamdalah
karenanya, dan (seorang hamba) yang meminum seteguk minuman dan dia
membaca hamdalah karenanya!”
Jika kamu melakukan hal ini, kamu akan mendapatkan 2 manfaat:
Pertama: Kamu membiasakan anakmu untuk mengikuti dalil.
Kedua: Kamu
mendidik anakmu untuk mencintai Rosul -shollallohu alaihi wasallam-,
dan bahwa Rosul -shollallohu alaihi wasallam- adalah seorang
imam/pemimpin panutan yang wajib diikuti arahan-arahannya.
Dan
hakekat ini banyak dilalaikan, kebanyakan orang mengarahkan anaknya
kepada hukum-hukumnya saja, namun dia tidak mengaitkan arahan itu
dengan sumbernya, yaitu: Alkitab dan Assunnah.”
[Kitab: Al-Qoulul Mufid ala Kitabit Tauhid: 2/423].
———-
Ada MANFAAT KETIGA yang
bisa ditambahkan di sini: bahwa ORANG TUA juga akan belajar mengetahui
dalil-dalil tersebut, dan menyampaikannya kepada anaknya, sehingga akan
berkumpul banyak dalil padanya dan dia dapat menghapalnya dengan mudah
karena dibarengi dengan praktek, wallohu a’lam.
________________
Musyaffa’ Ad Dariny, حفظه الله تعالى