Ada dua amal yang berfungsi menjaga amal lainnya. Yaitu SHOLAT dan MENJAGA LISAN.
Adapun sholat Disebutkan dalam hadits Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
”
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ
عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ
فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسَرَ فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيْضَتِهِ
شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : انَظَرُوْا هَلْ لِعَبْدِي
مِنْ تَطَوُّعٍ ؟ فَيُكْمَلُ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيْضَةِ ثُمَّ
يَكُوْنُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ ” . وَفِي رِوَايَةٍ : ” ثُمَّ
الزَّكَاةُ مِثْلُ ذَلِكَ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ حَسَبَ ذَلِكَ ” .
“Sesungguhnya
amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah
shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan
dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi.
Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah Tabaroka wa Ta’ala
mengatakan, ’Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan shalat
sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat
wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.” (HR.
Abu Daud no. 864, Ahmad 2: 425, Hakim 1: 262, Baihaqi, 2: 386. Al Hakim
mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih dan tidak dikeluarkan oleh
Bukhari dan Muslim, penilaian shahih ini disepakati oleh Adz Dzahabi).
Dalam lafadz lain:
فإن قبلت منه قبل سائر عمله وإن ردت عليه عليه رد سائر عمله
Apabila sholatnya diterima maka akan diterima semua amalnya. Dan apabila ditolak, maka akan ditolak seluruh amalnya.”
Hadits
ini menunjukkan bahwa orang yang benar-benar menjaga sholatnya, rukun
dan syaratnya serta kekhusyuannya akan menyebabkan terjaga amal lainnya.
Adapun menjaga lisan. Allah ta’ala berfirman:
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
(70) يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ
وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا (71)
Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah
perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu
dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan
Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. (Al Ahzab: 71-72)
Dalam
ayat ini Allah mengabarkan bahwa orang yang bertaqwa dengan menjaga
lisannya dari perkataan yang tidak baik, akan dijaga amalnya dan
diampuni dosanya.
Dan dalam hadits disebutkan:
عن
أبي سعيد الخدري رضي الله عنه رَفَعَهُ قَالَ: إِذَا أَصْبَحَ ابْنُ آدَمَ
فَإِنَّ اْلأَعْضَاءَ كُلَّهَا تُكَفِّرُ اللِّسَانَ فَتَقُوْلُ: اتَّقِ
اللهَ فِيْنَا فَإِنَّمَا نَحْنُ بِكَ فَإِنِ اسْتَقَمْتَ اسْتَقَمْنَا وَ
إِنِ اعْوَجَجْتَ اعْوَجَجْنَا
Dari Abu Sa’id al-Khudriy radliyallahu anhu secara marfu’, Beliau Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Apabila
manusia menjelang pagi, maka semua anggota-anggota badannya menyalahkan
lisan. Mereka berkata, “(Wahai lisan) bertakwalah engkau kepada Allah,
karena kami. Maka sesungguhnya keadaan kami tergantung kepadamu. Jika
kamu istiqomah, kamipun istiqomah. Namun jika kamu menyimpang, maka
kamipun menyimpang”. [HR
at-Turmudziy: 2407 dan Ahmad: III/ 96. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy:
hasan, lihat Shahih Sunan at-Turmudziy: 1962, Shahih al-Jami’
ash-Shaghir: 351, Misykah al-Mashobih: 4838 dan al-Adab: 397].
Oleh karena itu, kita menyaksikan orang
yang tidak menjaga lisannya dari ghibah, menyakiti orang, berdusta,
mengumpat dan sebagainya, tidak dijaga amalnya oleh Allah Ta’ala.
Maka siapa yang ingin agar amalnya terjaga, maka jagalah dua perkara ini. Yaitu menjaga sholat dan menjaga lisan.
__________
Badru Salam, حفظه الله تعالى
from=http://bbg-alilmu.com/archives/25827