Asy Syaikh Muhammad Bin Abdil wahhab rahimahulloh berkata :
ﺍﻟﺜﺎﻟﺜﺔ : ﺍﻟﺪﻋﻮﺓ ﺇﻟﻴﻪ . Mendakwahkannya.
Asy Syaikh Al-utsaimin Rahimahullah menjelaskan:
- Mendakwahkannya maksudnya mendakwahkan syariat Allah yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Tahapannya ada 3 atau 4.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
ﺍﺩْﻉُ ﺇِﻟَﻰٰ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺭَﺑِّﻚَ ﺑِﺎﻟْﺤِﻜْﻤَﺔِ ﻭَﺍﻟْﻤَﻮْﻋِﻈَﺔِ ﺍﻟْﺤَﺴَﻨَﺔِ ۖ ﻭَﺟَﺎﺩِﻟْﻬُﻢْ ﺑِﺎﻟَّﺘِﻲ ﻫِﻲَ ﺃَﺣْﺴَﻦُ ۚ
“Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik…” (An-Nahl: 125)
Firman Allah :
ﻭَﻟَﺎ ﺗُﺠَﺎﺩِﻟُﻮﺍ ﺃَﻫْﻞَ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ ﺇِﻟَّﺎ ﺑِﺎﻟَّﺘِﻲ ﻫِﻲَ ﺃَﺣْﺴَﻦُ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻇَﻠَﻤُﻮﺍ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ۖ
“Dan janganlah berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara paling baik” (Al-‘Ankabuut: 46)
SYARAT-SYARAT MENJADI SEORANG DA’I.
Seorang
yang berdakwah harus memiliki ilmu tentang syariat Allah ta’ala,
sehingga dakwah yang dilakukannya tegak diatas landasan ilmu dan bashirah, “hujjah nyata”. Hal ini berdasarkan firman Allah ta’ala [artinya]: “Katakan,
‘Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak
(kamu) kepada Allah dengan hujjah nyata. Maha Suci Allah, dan aku tidak
termasuk orang-orang yang musyrik” (Yusuf: 108)
Bashirah dalam dakwah akan terwujud jika seorang da’i memiliki ilmu tentang hukum syar’i, metode dakwah dan keadaan sasaran dakwah/orang yang didakwahi (mad’u).
Dakwah meliputi banyak bidang, diantaranya melalui:
1. khutbah dan ceramah
2. muhadoroh
3. halqah ilmu,
4. penulisan buku
1. khutbah dan ceramah
2. muhadoroh
3. halqah ilmu,
4. penulisan buku
Inilah bidang-bidang dakwah. Namun hendaknya dakwah dilakukan dengan cara yang tidak membosankan dan tidak memberatkan orang yang mendengarkan.
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim:
“Barangsiapa
mengajak kepada petunjuk, maka ia memperoleh pahala seperti pahala
orang-orang yang mengukutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikit
pun. Dan barangsiapa mengajak kepada kesesatan, maka ia mendapatkan
dosa seperti dosa orang-orang yang mengikutinnya tanpa mengurangi dosa
mereka sedikit pun.”(HR. Muslim)
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim juga:
“Siapa menunjukkan kebaikan, niscaya memperoleh pahala seperti pelakunya” (HR. Muslim)
Nasehat Yang Berfaedah:
ﻛﻦ ﻋﺎﻟﻤﺎً ﺃﻭ ﻣﺘﻌﻠﻤﺎً ﺃﻭ ﻣﺴﺘﻤﻌﺎً ﺃﻭ ﻣﺤﺒﺎً ﻭﻻ ﺗﻜﻦ ﺍﻟﺨﺎﻣﺲ ﻓﺘﻬﻠﻚ
“Jadilah
orang yang ‘alim atau orang yang mengajarkan ilmu, atau orang yang
mendengarkan ilmu, atau orang yang mencintai ilmu, dan jangan engkau
menjadi orang yang kelima, maka niscaya engkau binasa” HR Al-Bazzar dan At-Thobrani
Wallohu a’lam bish Showaab
Walhamdulillah
Walhamdulillah
Faedah Markiz Silale Ambon, Dari kajian tsalaasatul ushuul
Disampaikan oleh : Al-Ustadz Abu ‘Usamah Al-Amboony Hafidzohulloh
__________________________
Share Ulang
- Grand Trisula, Indramayu
- from= https://ashhabulhadits.wordpress.com/2017/11/04/kriteria-menjadi-seorang-dai-penyeru-kepada-islam/#more-23943