Pertanyaan :
“Semoga
Allah melimpahkan kebaikan kepada Anda wahai syaikh,.... Penanya ini
berkata : ‘Sungguh akhir-akhir ini telah banyak digunakan kalimat
: ‘Fulan bukan salafiyyiin’ atau ‘Ia bukan termasuk salafiyyiin’. Apakah perkataan ini dianggap sebagai tabdii’ dan menjadi keharusan untuk menegakkan hujjah kepadanya ?”.
Jawab :
“Demi
Allah, aku memperingatkan kalian agar tidak menggunakan ungkapan
seperti ini. Yang lebih cocok/sesuai bagi muslim dan juga bagi penuntut
ilmu.... bahwa mereka semua berada di atas kebaikan, mereka di atas
‘aqidah salaf. Sebagian mereka mungkin mempunyai beberapa
kekurangan dan kebodohan, namun mereka tidaklah dikeluarkan dari
lingkup Salafiyyin.
Perkataan
ini tidaklah diperbolehkan. Perkataan ini tidak boleh diucapkan antar
saudara, antar para penuntut ilmu, antar anak-anak kaum muslimin, dan
diucapkan di negeri-negeri muslim... ini tidak diperbolehkan.
Seandainya
engkau mengetahui beberapa pokok perselisihan yang terjadi dengan
saudaramu, maka seharusnya engkau menasihatinya. Adapun mengatakan :
‘dia bukan dari salafiy’ atau ‘tidak berada di atas salafiyyah’.... mungkin engkau sendiri belum mengetahui apa Salafiyyah itu.
Sebagian
dari mereka mengklaim Salafiy, padahal mereka belum mengetahui apa
makna Salafiy.... Jika kalian bertanya kepada mereka apa itu salafiyyah
dan apa artinya, maka mereka tidak mengetahuinya. Na’am....”.
[selesai – dari penjelasan Asy-Syaikh Shaalih Al-Fauzaan hafidhahullah dalamhttp://www.alfawzan.af.org.sa/index.php?q=node/9918].
from=http://abul-jauzaa.blogspot.fr/2011/10/dia-bukan-salafiy.html
from=http://abul-jauzaa.blogspot.fr/2011/10/dia-bukan-salafiy.html