Islam Pedoman Hidup: Iqtiroh : Tematik atau Kitab…? Tabligh Akbar atau “Ashghor…?”

Senin, 29 Februari 2016

Iqtiroh : Tematik atau Kitab…? Tabligh Akbar atau “Ashghor…?”

Bagi saya pribadi semua kajian itu baik, selama yang diajarkan adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Beberapa waktu lalu kami pernah mendiskusikan masalah diatas dengan Syaikh Rusyaidan, tepatnya saat merancang jadwal SAFDA beliau di tanah air pada Syawwal mendatang.
Ketika kami memberikan opsi antara kajian tematik atau kitab beliau mengatakan, “Kajian tematik itu seperti suplemen, sementara kajian kitab seperti Makanan pokok”.
Bukankah kita lebih butuh makanan pokok ketimbang suplemen..?
Kajian tematik itu sangat bagus untuk menambah wawasan, menjawab problem ummat serta mengarahkan mereka.
Seperti bila terjadi nawaazil (masaalah-masaalah baru) atau ada penyimpangan aqidah dan akhlak yang harus diluruskan, maka disinilah kajian tematik itu memainkan perannya.
Adapun kajian kitab bertujuan untuk “takwin al-jiil” (membentuk generasi yang kuat) yang nantinya akan menjaga ummat.
Ala kulli haal.. Semua punya keunggulan dan audiensnya masing-masing.
Adapun saya, saya ingin melakukan “Takwin Al-Jiil” dengan mengajarkan kitab-kitab dasar yang bisa dijadikan pegangan. Namun bila kondisi mengharuskan saya untuk menyampaikan kajian tematik, dimana maslahatnya lebih dominan untuk masyarakat yang saya datangi, maka saya tidak keberatan.
Karena yang kita inginkan adalah bagaimana agar pesan dakwah tersampaikan.”
Sebenarnya dalam beberapa pertemuan, beliau bersikeras untuk menjadikan semua jadwalnya Kajian Kitab. Beliau sempat mengatakan, “Saya tidak ingin jauh-jauh hanya hanya untuk menambah wawasan audiens saja. Saya ingin melakukan Takwin Al-Jiil.
Tapi setelah memberikan gambaran audiens yang akan di tuju, beliau akhirnya menyetujui agar kajian tematik tetap ada disela-sela kajian kitab.
Kembali ke pertanyaan di atas..
Jadi, pilih mana, Tematik Atau Kitab.?
Tabligh Akbar Atau “Ashghor..?”
Saya pribadi menyarankan, mari ramaikan semua majelis ilmu, baik itu kitab ataupun tematik.
Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- bersabda:
“Barangsiapa yg menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah mudahkan jalannya menuju Surga.”
“Siapa yang melewati taman surga, maka singgahlah”
Kedua hadits diatas bersifat umum, tidak membedakan antara Tematik dan Kitab, antara tabligh Akbar dan  “Ashghar”, antara Ust. kibar atau Shighor, antara lulusan Madinah atau bukan.
Intinya semua taman surga, semua majelis yang mengajarkan ilmu.
Karena terkadang kita menemukan di sungai kecil apa yang tak kita temukan dilautan luas.
_________
Madinah 17-05-1437 H
ACT El-Gharantaly, حفظه الله تعالى