Islam Pedoman Hidup: Tidak Pernah Baca Doa Ketika Hubungan Intim

Selasa, 08 Maret 2016

Tidak Pernah Baca Doa Ketika Hubungan Intim

tidak berdoa ketika berhubungan suami istri
Tidak Pernah Baca Doa Ketika Hubungan Intim
Assalamulaikum warrohmatullah wabaraktuh, Pak Ustadz yg terhormat. Maaf pak Ustadz saya orang yg baru belajar agama dan dulu saya orang yg sering bermaksiat, alhamdulillah saya bertaubat dan sedikit sedikit saya sudah mulai memahami ilmu agama dari ceramah di yufid tv dan rodjatv / rodja radio. Pak ustadz usia saya 35 thun dan saya sudah di karuniai anak 3 dan sya pernah dengar dari teman saya yg katanya jika berhubungan suami istri sebelum berhubungan harus membaca doa dulu dan ada adab adab nya, dan kata teman saya jg jika sebelumnya tdk menbaca doa dulu nanti anak nya jd anak yg nakal / tdk sholeh. Saya menyesal saya yg telat bertaubat dan knp baru sekarang saya belajar agama sesuai al qur’an dan tuntunan rassulullah.
Pertanyaan saya yg pertama, apakah anak saya nantinya akan tetap bandel meski saya didik dengan agama yg benar  ?
Yg ke dua apakah Allah akan selalu membimbing kpd orang yg seperti  saya ?
Sukron. Wassalam
Dari pak Rohimat
Jawaban:
Wa alaikumus salam wa rohmatullah wa barakatuh
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Kami memohon kepada Allah semoga Allah selalu melimpahkan hidayah dan taufiq-Nya kepada kita semua dan semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita untuk selalu istiqamah di atas jalan kebenaran.
Terkait kasus yang anda sampaikan, ada beberapa catatan yang bisa diperhatikan,
Pertama, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita untuk selalu berdoa dalam banyak kesempatan dan kegiatan. Diantaranya, berdoa sebelum melakukan hubungan badan.
dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَأْتِىَ أَهْلَهُ قَالَ: “بِاسْمِ اللَّهِ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا“، فَإِنَّهُ إِنْ يُقَدَّرْ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ فِى ذَلِكَ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا
“Jika salah seorang dari kalian (suami) ketika ingin menggauli istrinya, dan dia membaca doa:
بِاسْمِ اللَّهِ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
”Dengan (menyebut) nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezki yang Engkau anugerahkan kepada kami.”
kemudian jika Allah menakdirkan (lahirnya) anak dari hubungan intim tersebut, maka setan tidak akan bisa mencelakakan anak tersebut selamanya.” (HR. Bukhari no.141 dan Muslim no.1434)
Kedua, Berdasarkan hadis di atas, salah satu sebab untuk melindungi anak dari godaan setan adalah dengan membaca doa sebelum melakukan hubungan badan.
Hanya saja perlu dipahami, bahwa itu hanya salah satu sebab. Artinya, masih ada sebab lain yang membentuk karakter seorang anak.
Ulama menegaskan bahwa hadis ini tidaklah menunjukkan bahwa setiap anak terlahir dari hasil hubungan badan yang sebelumnya diawali dengan doa, dia akan menjadi manusia yang makshum, terbebas dari setiap dosa dan godaan setan.
Karena setiap kejadian ada sebab dan ada penghalang. Usaha orang tua, yang berdoa ketika hendak berhubungan badan, merupakan salah satu sebab agar anak tersebut selamat dari godaan setan. Akan tetapi, dalam perjalanan hidupnya, terdapat banyak penghalang dan sebab lainnya, yang membuat anak ini tidak bisa bersih dari godaan setan, sehingga dia melakukan kemaksiatan. (Taisirul Alam Syarah Umdatul Ahkam, 1/588)
Ketiga, memahami keterangan di atas, bukan jaminan bahwa setiap anak yang terlahir dari hubungan badan yang diawali dengan doa, pasti akan menjadi anak yang soleh. Demikian pula sebaliknya, bukan jaminan, setiap anak yang terlahir dari hubungan badan tanpa diawali doa, atau bahkan terlahir dari hubungan haram (zina), pasti akan menjadi anak setan, atau bala tentara iblis.
Ada sejuta faktor yang mempengaruhi karakter anak. Ada sejuta keadaan yang memberikan pengaruh dalam pembentukan kepribadian anak.
Banyak sahabat yang mereka terlahir dari orang tua zaman jahiliyah. Banyak kaum muslimin yang mereka dari orang tua yang kafir. Namun, ketika mereka masuk islam, dan mendapat sentuhan pendidikan islam, mereka menjadi pasukan Allah dan musuh bagi iblis.
Oleh karena itu, anda yang dulu belum sempat memahami doa ketika berhubungan, hingga Allah karuniakan beberapa anak dan keturunan, janganlah berputus asa. Masih ada sejuta kesempatan untuk menjadikan mereka anak yang soleh. Masih terbuka lebar, jalan untuk menjadikan mereka orang baik. Salah satunya, dengan memberikan mereka pendidikan dan komunitas yang baik.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ، أَوْ يُنَصِّرَانِهِ، أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
“Setiap anak terlahir di atas fitrah, kedua orang tuanya lah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari 1385, Abu Daud 4714, dan yang lainnya).
Allahu a’lam.
Dijawab oleh: Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)