Pernah ditanyakan kepada Asy-Syaikh Dr. Abu ‘Abdil-Mu’iiz Muhammad ‘Aliy Firkuuz hafidhahullah sebagai berikut :
ما حكم دراسة المحاسبة في الجامعة؟ وما حكم العمل كمحاسب؟ وبارك الله فيكم
“Apa hukum mempelajari ilmu akuntansi di universitas ? Dan apa hukumnya bekerja sebagai akuntan ?Baarakallaahu fiikum.
Beliau hafidhahullah menjawab sebagai berikut :
الحمد
لله ربِّ العالمين، والصلاة والسلام على من أرسله الله رحمة للعالمين،
وعلى آله وصحبه وإخوانه إلى يوم الدين وسلم تسليما، أمّا بعد:
فإنَّ
مجال عمل المحاسب في الغالب يدور على البنوك المتعاملة بالربا المحرّم، أو
الضرائب التي تأكل أموال الناس ظلمًا وعدوانًا، أو الشركات الصناعية
والتجارية، بحيث يتولى فيها المحاسب تقييد الدفاتر، وطلب القروض الربوية
لمشاريع الشركة، وحساب الفوائد الربوية، وتوزيعها على العمال والموظفين،
على شكل علاوات وغيرها، إذ هو ممثل الشركة من الناحية المالية حيث يتعامل
نيابة عنها في كلّ المعاملات المالية ولصالحها، وإذا كان غالب عمل المحاسب
لايخرج في الجملة عن هذا العمل، فلا ينصح به ولا بدراسته لمآلها إليه، ولا
يخفى أنَّ الوسائل لها حكم المقاصد، والتابع يشارك المتبوع في الحكم.
والعلم
عند الله تعالى، وآخر دعوانا أن الحمد لله ربِّ العالمين، وصلى الله على
محمد وعلى آله وصحبه وإخوانه إلى يوم الدين وسلم تسليما كثيرا.
Alhamdulillahi
rabbil-‘aalamiin, wash-shalaatu was-salaamu ‘alaa man
arsalahullaahu rahmatan lil-‘aalamiin, wa ‘alaa aalihi wa
shahbihi wa ikhwaanihi ilaa yaumid-diin, wa sallama tasliima, amma
ba’du :
Sesungguhnya
lapangan pekerjaan akuntansi itu pada umumnya berhubungan dengan bank
yang terkait dengan riba yang diharamkan, atau perpajakan yang memakan
harta manusia secara dhalim dan semena-mena.[1] Atau
berhubungan dengan perusahaan-perusahaan industri dan
perdagangan/komersial, yang kemudian merekrut seorang akuntan untuk
mengisi buku (pembukuan) lalu mencari pinjaman ribawi dalam rangka
melaksanakan kegiatan proyek perusahaan. Di situ ia (si akuntan) akan
menghitung keuntungan ribawi yang diperoleh, kemudian membagikannya
kepada para pekerja dan karyawan dalam bentuk bonus atau yang lainnya,
karena ia merupakan wakil perusahaan dari sisi keuangan, bekerja
mewakili perusahaan dalam semua urusan keuangan dan kepentingannya.
Oleh
karena itu, jika sebagian besar pekerjaan akuntan secara keseluruhan
tidak keluar dari kegiatan-kegiatan tersebut, tidak disarankan untuk
bekerja di bidang itu dan mempelajarinya. Tidaklah samar bahwasannya
sarana suatu perbuatan itu dihukumi sama dengan maksud/tujuannya; dan
sesuatu yang mengikuti itu berserikat dengan sesuatu yang diikuti dalam
hukum.
Wal-‘ilmu ‘indallaah ta’ala. Wa aakhiru da’waanaa anil-hamdulillaahi rabbil-‘aalamiin. Wa
shallallaahu ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi
wa ikhwaanihi ilaa yaumid-diin, wa sallama tasliiman katsiira.
Sumber : http://ferkous.com/rep/Bi63.php
[abul-jauzaa’ – ngaglik, sleman, Yogyakarta – 2011].
[1] Silakan baca sedikit ulasan tentang pajak di :
http://abul-jauzaa.blogspot.com/2011/01/pendapat-yang-membolehkan-pajak.html
from=http://abul-jauzaa.blogspot.fr/2011/04/belajar-dan-bekerja-sebagai-akuntan.html
from=http://abul-jauzaa.blogspot.fr/2011/04/belajar-dan-bekerja-sebagai-akuntan.html