Yang Harus Disiapkan ketika Hendak Menikah
Assalamualaikum.
Ustadz,
ana mau tanya…Insha Allah sebulan lagi ana akan menikah..kira2 sebagai
seorang calon pengantin apa yg harus ana persiapkan Ustadz…. syukron
kaatsiiron buat jawabanx…
Betaf Frianto <anf***f@gmail.com>
Jawaban:
Wa alaikumus salam
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
Inilah
yang membedakan muslim sejati dengan umat lainnya. Seorang muslim
sejati, dia akan mendasari seluruh aktivitasnya dengan ilmu. Sehingga dia paham aturan yang benar, agar bisa menempatkan diri pada sikap yang benar.
Di surat al-Fatihah, Allah menyebutkan 3 golongan manusia.
Pertama, golongan yahudi, itulah golongan manusia yang dimurkai (al-Maghdhub ‘alahim). Mengapa dimurkai? Karena mereka paham aturan, namun sengaja melanggarnya.
Kedua, golongan nasrani, itulah golongan yang sesat (ad-Dhaallin). Mengapa mereka dianggap sesat? Karena mereka beramal tanpa panduan ilmu dan aturan.
Ketiga, golongan mukmin yang selamat. Merekalah kelompok yang mendapatkan kenikmatan dari Allah (al-Ladzina an’amta ‘alaihim). Karena mereka menggabungkan ilmu dan amal.
Dan kita berdoa kepada Allah, agar dimasukkan dalam golongan yang ketiga.
Untuk
itu, kami memberikan apresiasi yang baik bagi penanya. Bertanya tentang
ilmu yang hendak dijadikan bekal dalam membangun keluarga sejahtera.
Setiap
manusia ingin bahagia. Termasuk mereka yang hendak menikah. Bahkan
menikah menjadi salah satu puncak kebahagiaan manusia. Di saat yang
sama, banyak orang yang takut kehilangan kebahagiaan itu ketika telah
menikah. Takut dikhianati, takut dikecewakan, takut tidak sabar, takut
tidak bisa membahagiakan pasangannya, takut tidak bisa mencintai, atau
takut tidak dicintai, dst. Terlebih para wanita. Kekhawatiran itu
umumnya lebih tinggi dari pada yang dirasakan lelaki. Kandas di tengah
jalan, dia harus kehilangan gelar ‘gadis’ yang menjadi kebanggaannya.
Namun ini bagi mereka yang komitmen dengan aturan syariah,
bayang-bayang ini akan sedikit berkurang.
Ada
beberapa nasehat yang bisa dilakukan, agar kebahagiaan anda semakin
berkah dan anda tidak dihantui dengan perasaan takut kehilangannya.
Pertama, Tawakkal kepada Allah.
Allah memberi jaminan bagi siapa saja yang bertawakkal kepada-Nya, maka Dia akan mencukupinya,
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
“Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, maka Dia akan memberi kecukupan baginya.” (QS. at-Thalaq: 3)
Kedepankan
perasaan tawakkal, setiap anda menghadapi kenyataan yang tidak pasti.
Pasrahkan kepada Allah, dalam setiap upaya untuk kebahagiaan anda.
Dan inilah yang diajarkan oleh para sahabat, terutama bagi orang yang tidak PD ketika menikah.
Abu Said mantan budak Abi Usaid menceritakan:
Aku
menikah, sementara aku berstatus seorang budak. Akupun mengundang
beberapa orang sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Diantaranya
Ibnu Mas’ud, Abu Dzar, dan Hudzaifah. Ketika datang waktu shalat,
mereka mempersilahkan diriku untuk menjadi imam. Seusai shalat, mereka
mengajariku,
إذا دخل عليك أهلك فصل ركعتين ثم سل الله من خير ما دخل عليك وتعوذ به من شره ثم شأنك وشأن أهلك
Apabila
kamu bertemu pertama dengan istrimu, lakukanlah shalat 2 rakaat,
kemudian mintalah kepada Allah kebaikan dari semua yang datang
kepadamu, dan berlindunglah dari keburukannya. Kemudian lanjutkan
urusanmu dengan istrimu. (HR. Ibn Abi Syaibah 30352 dan dishahihkan al-Albani dalam Adab az-Zifaf).
Dalam riwayat lain, Syaqiq menceritakan,
Ada lelaki namanya Abu Hariz. Dia mendatang Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu dan mengadukan kekhawatirannya ketika menikah.
“Saya menikahi wanita gadis masih sangat muda. Saya khawatir, dia tidak suka padaku.”
Nasehat Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu,
إن
الإلف من الله والفرك من الشيطان يريد أن يكره إليكم ما أحل الله لكم فإذا
أتتك فأمرها أن تصلي وراءك ركعتين، وقل : اللهم بارك لي في أهلي وبارك لهم
في اللهم اجمع بيننا ما جمعت بخير وفرق بيننا إذا فرقت إلى خير
Sesungguhnya
rasa cinta itu dari Allah, dan kebencian itu dari setan. Setan
menginginkan untuk menanamkan kebencian terhadap apa yang Allah
halalkan.
Jika kamu bersama istrimu, perintahkan dia untuk shalat dua rakaat di belakangmu, dan bacalah,
اَللَّهُمَّ
بارِكْ لي في اَهْلى، وَ بَارِكْ لَهُمْ فِيَّ، اللَّهُمَّ اجْـمَعْ
بَـيْنَـنَا مَا جَـمَعْتَ بِـخَيْرٍ وَفَرِّقْ بَـيْنَـنَا إِذَا
فَرَّقْتَ إِلَى خَيْرٍ
Ya
Allah, berkahilah istriku untukku, dan berkahilah diriku untuk istriku.
Ya Allah kumpulkanlah kami, selama kumpul itu dalam kebaikan. Dan
pisahkanlah kami jika perpisahan itu untuk kebaikan. (HR. Abdurrazaq dalam Mushannaf 10460 dan dishahihkan al-Albani)
Anda bisa ikuti arahan mereka. Menanamkan rasa tawakkal kepada Allah, ketika memulai berumah tangga.
Kedua, Hadirkan Semangat Niat untuk Menjaga Kehormatan
Ketika
anda menikah dalam rangka mencari yang halal, maka pernikahan anda
bernilai ibadah. Itulah, anda berhak mendapatan pertolongan dari Allah.
Dalam hadis dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلاَثَةٌ
حَقٌّ عَلَى اللَّهِ عَوْنُهُمُ الْمُجَاهِدُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ
وَالْمُكَاتَبُ الَّذِى يُرِيدُ الأَدَاءَ وَالنَّاكِحُ الَّذِى يُرِيدُ
الْعَفَافَ
Ada
tiga orang, Allah berhak membantunya: Orang yang berjihad di jalan
Allah, budak yang melakukan transaksi mukatabah (menebus dirinya), dan
orang yang menikah karena ingin menjaga kehormatan. (HR. Nasai 1655, Turmudzi 1756, dan dihasankan al-Albani).
Ketiga, Pahami hak dan kewajiban
Bagian inilah yang paling penting.
Masing-masing pasangan harus memahami hak dan kewajiban masing-masing.
Setiap keluarga berpeluang menjadi keluarga yang baik, ketika
masing-masing memenuhi semua yang menjadi tanggung jawabnya.
Di pembahasan ini kita tidak mungkin menyebutkan semua hak dan kewajiban itu, karena akan menghabiskan ruang yang banyak.
Hanya saja, kami akan menyebutkan beberapa referensi yang bisa dijadikan rujukan,
- Buku Panduan Keluarga Sakinah: berisi penjelasan rinci fikih keluarga
Anda bisa simak bukunya di: Buku Panduan Keluarga Sakinah
- Buku Surat Terbuka untuk Para Suami: berisi penjelasan tentang hak dan kewajiban suami
Anda bisa simak bukunya di: Buku Surat Terbuka untuk Para Suami
- Buku Surat Terbuka untuk Para Istri: berisi penjelasan tentang hak dan kewajiban istri.
Anda bisa simak bukunya di: Buku Surat Terbuka untuk Para Istri
- Agar Suami disayang Istri
Anda bisa simak bukunya di: Buku Agar Disayang Istri
- Agar Istri disayang Suami
Anda bisa simak bukunya di: Buku Agar Disayang Suami
- Kiat Membahagiakan Istri
Anda bisa simak bukunya di: Buku Kiat Membahagiakan Istri
Demikian, semoga Allah mengabadikan kebahagiaan kita di dunia dan akhirat.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
Sumber: https://konsultasisyariah.com/23775-persiapan-ketika-hendak-menikah.html