24 Kesalahan
Sekitar Penguburan
Oleh : Syaikh Muhammad
Nashiruddin al-Albani رحمه الله
Dikutip dari Buku Tuntunan
Lengkap Mengurus Jenazah
Pengantar:
الحمد لله رب العالمين، والعاقبة للمتقين، والصلاة والسلام على إمام المرسلين،
نبينا محمد، وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد:
Telah kita sajikan eBook 110 kesalahan sekitar ziarah kubur, 29
kesalahan sekitar ta’ziyah, dan sekarang kita sajikan 24 kesalahan sekitar
penguburan, diantara kesalahan tersebut ialah:
1. Menyembelih kerbau
sesampainya jenazah kekuburan dan membagi bagikannya kepada yang hadir. (al-Ibdaa',
hlm. 114)
2. Meletakkan darah hewan
yang disembelih di atas kuburan mayat ketika jenazah diusung keluar dari rumah.
3. Berzikir di sekitar
keranda sang mayat sebelum dikubur. (as-Sunan, hlm. 67)
4. Melakukan azan ketika
memasukkan mayat ke dalam liang lahat. (Hasyiyah Ibnu Abidin I/837)
5. Menurunkan mayat ke
liang dari arah bagian
atas liang lahat. (Lihat masalah ke-100)
6. Menempatkan sedikit tanah al-Husain
berbarengan dengan penguburan mayat, di liang lahat dengan keyakin bahwa hal
itu akan menimbulkan keamanan dari ketakutan. (Miftahul-Karaamah I/497)
7. Menempatkan pasir di bawah mayat, sekalipun
tanpa kondisi darurat. (al-Madkhal III/261)
8. Meletakkan bantalan dan sejenisnya di bawah
kepala sang mayit di dalam kuburnya. (al-Madkhal III/260)
9. Menyirami sang mayat dengan air kembang di
kuburnya. (al-Madkhal III/262 dan II/222)
10. Orang-orang yang hadir saat penguburan
menaburkan tanah dengan menggunakan bagian luar telapak tangan dengan
mengucapkan, inna lillahi wa inna ilaihi rajiun.
11. Membaca minhaa
khalaqanaakum (darinya Kami ciptakan kalian pada lemparan pertama), dan Wafiihaa
nu'iidukum (dan kepadanya Kami kembalikan) pada lemparan kedua, dan waminhaa
nukhrijukum taaratan ukhraa' (dan darinya Kami keluarkan kalian pada
kesempatan lain) pada lemparan ketiga. (lihat Masalah ke-103)
12. Pada lemparan pertama
mengucapkan bismillah, kedua al-mulku lillah, ketiga al-qudratu
lillah, keempat al-'izzatu lillah, kelima al-'afwu wal-ghufran
lillah, keenam ar-rahman lillah, kemudian yang ketujuh membaca
firman-Nya, kulluu man 'alaihaa faanin dan membaca minhaa
khalaqnaakum.
13. Membaca tujuh surat
al-Qur'an: al-Fatihah, an-Nas, al-Falaq, al-Ikhlash, an-Nashr, al-Kafirun dan
al-Qadr. kemudian membaca doa "Ya Allah, aku bermohon kepada-Mu dengan
nama-Mu Yang Agung, dan aku bermohon kepada-Mu dengan nama-Mu yang merupakan
tonggak agama dan aku mohon kepada-Mu...dan mohon kepada-Mu...dan mohon
kepada-Mu dengan nama-Mu yang apabila diminta dengannya Engkau memberi, dan
bila berdoa dengannya Engkau mengabulkannya, Rabbnya jibril, Mikail, Israfil,
dan Izrail...." Semua-nya itu
dibaca saat mengubur mayat.
14. Membaca permulaan surat al-Fatihah di atas
kepalanya, dan membaca awal surat al-Baqarah di kedua kakinya.
15. Membaca Al-Qur'an pada saat menguruk
(menimbun) tanah ketika penguburan mayat. (al-Madkhal III/262-263)
16. Menalkini mayat. (as-Sunan, hlm. 67, Subulus-Salaam
karya ash-Shan'ani, dan masalah ke-103 hadits ke-4)
17. Meletakkan dua batu pada kuburan mayat
perempuan. (Nailul-Authar, karya asy-Syaukani IV/73)
18. Memuji-muji sang mayat
di pekuburan seusai menguburnya. (al-Ibdaa', hlm. 124-125)
19. Membawa mayat sebelum
dikubur ke tempat-tempat yang dianggap keramat, atau setelah dikubur
dipindahkan ke sana. (Lihat masalah ke-103)
20. Diam di sisi mayat
seusai pemakamannya, di rumah, di pekuburan, atau dekat pekuburan (al-Madkhal
III/278)
21. Menolak memasuki rumah
seusai mengubur mayat, kecuali setelah mencuci bekas-bekas yang bersentuhan
dengan mayat. (al-Madkhal III/276)
22. Meletakkan makanan dan
minuman di atas kuburan agar diambil oleh orang-orang.
23. Bersedekah di kuburan.
(al-lqtidhaa'ush-Shiraathil-Mustaqim, hlm. 183 dan Kasyful-Qinaa' II/134)
24. Menyirami kuburan
dengan air dari arah kepala kemudian di sekitarnya, dan sisanya disiramkan di
bagian tengahnya.