Bagaimana jika ada wanita yang keluar darah kurang dari sehari (24 jam), apakah tetap dihukumi haid?
Menurut
ulama Syafi’iyah, waktu minimal lamanya haid adalah sehari semalam.
Umumnya wanita mengalami haid adalah enam atau tujuh hari. Sedangkan
waktu maksimal bagi wanita mengalami haid adalah lima belas hari. Hal
ini sebagaimana disebutkan oleh Syaikh Salim Al-Hadrami dalam Matan Safinah An-Najah. Lama haid itu sehari semalam juga disebutkan dalam madzhab Hambali seperti dalam Zaad Al-Mustaqni’ bahwa waktu lamanya haid paling minimal adalah sehari semalam.
Pendapat lain menyatakan bahwa lama minimal masa haid tidak dibatasi.
Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah mengatakan
bahwa ketika darah kebiasaan itu ada, maka berlakulah hukum. Inilah
yang ditunjukkan oleh dalil dan diamalkan oleh kaum muslimin. Adapun
menetapkan umur tertentu di mana minimal wanita mendapati haid atau
menetapkan usia berapa berakhirnya haid, juga menetapkan batasan
minimal atau maksimalnya, maka seperti itu tidaklah terdapat dalil. (Lihat Al-Qawa’id wa Al-Furuq, hlm. 169, dinukil dari catatan kaki kitab Manhaj As-Salikin karya Syaikh As-Sa’di, hlm. 52)
Ibnu
Taimiyah mengatakan bahwa tidak batasan minimal atau maksimal lamanya
haid. Selama wanita melihat kebiasaan haidnya terus menerus, maka
dihukumi haid. Jika kurang dari sehari, namun darah tersebut terus keluar, maka dihukumi haid.
Begitu pula jika lebih dari tujuh belas hari dan keluar terus menerus,
maka dihukumi haid. Adapun jika darah keluar selamanya terus menerus,
diketahui seperti itu bukanlah haid. Karena sudah diketahui secara
syar’i dan menurut pengertian bahasa, seorang wanita kadang mengalami
suci, kadang mengalami haid. Ketika suci ada hukum tersendiri, begitu
pula ketika haidnya. (Majmu’ah Al-Fatawa, 19:237)
Pendapat inilah yang lebih kuat.
Apa dalilnya?
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah menyebutkan,
“Menurut pendapat yang paling kuat, tidak ada batasan minimal atau maksimal lamanya masa haid. Karena Allah Ta’ala berfirman,
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ
“Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: “Haid itu adalah suatu kotoran.
Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu
haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci.” (QS. Al-Baqarah: 222). Dalam
ayat ini perintah untuk menjauhi wanita di masa haidnya tidak diberikan
batasan waktu tertentu. Pokoknya wanita itu baru bisa disetubuhi jika
telah suci (darah berhenti, lalu mandi, pen.). Sebab hukum dalam ayat
adalah ada tidaknya darah haid. Jika didapati haid, maka tidak boleh
menyetubuhi istri. Namun jika telah suci, maka hilanglah hukum larangan
tadi.
Menetapkan
masa lamanya haid dengan waktu tertentu tidaklah berdasarkan dalil.
Padahal hal tersebut sangat perlu sekali dijelaskan (di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
pen.). Jika ada batasan umur wanita mendapati haid dan jangka waktu
lamanya haid, maka tentu akan dijelaskan dalam Al-Qur’an dan sunnah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Oleh karenanya, jika wanita melihat darah yang sudah dikenal sebagai darah haid, maka dihukumi sebagai haid tanpa dikaitkan dengan lama waktunya. Kecuali
kalau darah yang keluar pada wanita tersebut mengalir terus tidak
terputus atau dalam sebulan hanya berhenti singkat selama sehari atau
dua hari, maka darah tersebut dihukumi darah istihadhah. (Majmu’ Fatawa Syaikh Ibnu ‘Utsaimin, 11: 271. Dinukil dari Fatawa Al-Islam Sual wa Jawab, no. 65570)
Berhentinya darah haid bisa dibuktikan dengan dua cara:
- Telah keluar cairan putih, yaitu cairan berwarna putih yang keluar dari rahim sebagai tanda telah selesainya masa haid (darah haid telah berhenti).
- Keringnya farji (sama sekali tidak ada lagi darah yang keluar), (tanda ini bisa digunakan) bila wanita tersebut tidak memiliki kebiasaan keluar cairan putih.
Semoga jadi ilmu yang bermanfaat.
—
Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
Sumber : https://rumaysho.com/15615-bisakah-lama-haid-kurang-dari-sehari.html?utm_source=feedburner&utm_medium=email&utm_campaign=Feed%3A+rumaysho%2FrFAC+%28Feed+Rumaysho.com%29