Islam Pedoman Hidup: Gelar Karamallaahu Wajhah Bagi 'Ali

Selasa, 15 September 2015

Gelar Karamallaahu Wajhah Bagi 'Ali

Tanya : Dalam beberapa buku sering disebut gelar khusus bagi ‘Ali bin Abi Thalib dengan Karamallaahu wajhah (Semoga Allah memuliakan wajahnya). Abu Bakar, ‘Umar, ‘Utsman yang juga termasuk dalam Khulafaur-Rasyidiin tidak disebut dengan gelar ini. Apakah ini dapat dibenarkan dan sesuai dengan dalil ?
Jawab : Asy-Syaikh Abdulaziz bin Muhammad bin Abdillah As-Sadhan telah menjawab dengan jawaban yang sangat bagus sebagai berikut :
Ada yang memberikan 3 gelar atau sanjungan kepada ‘Ali bin Abi Thalib yang tidak diberikan kepada shahabat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam yang lain, yaitu : Karamallaahu wajhahAl-Imam, dan’Alaihis-salaam.
Biasanya gelar ini diberikan oleh orang-orang Syi’ah. Namun ada sebagian orang yang menuliskan gelar tersebut dengan alasan karena niat baiknya. Walaupun demikian tidak sepatutnya ketiga gelar tersebut diberikan secara khusus hanya kepada ‘Ali bin Abi Thalib.” Kemudian beliau (Asy-Syaikh ‘Abdulaziz) membantah penyebutan gelar Al-Imam dan ‘Alaihis-Salaam. Setelah itu beliau melanjutkan :
“Adalagi orang yang memberinya gelar Karamallaahu wajhah. Dia beralasan bahwa gelar ini diberikan, karena ‘Ali tidak pernah sama sekali menyembah berhala. Pendapat ini dibela oleh Ibnu Hajar Al-Haitami dalam Kitab Al-Fatawaa Al-Haditsiyyah yang menyatakan : “Sesungguhnya ‘Ali berhak mendapatkan gelar ini, karena dia tidak pernah sama sekali menyembah berhala. Selain itu, Abu Bakar juga tidak pernah menyembah berhala, namun gelar ini lebih tepat diberikan diberikan kepada ‘Ali, karena berdasarkan ijma’. Ali masuk Islam ketika ia masih kanak-kanak, sehingga dapat diketahui secara pasti bahwa dia tidak pernah sama sekali menyembah berhala”.
Sekalipun alasan di atas benar, namun bukan berarti hanya ‘Ali saja yang tidak pernah menyembah berhala. Ada beberapa orang shahabat yang dilahirkan dalam lingkungan Islam, ayah dan ibu mereka muslim, mereka ikut berjuang di jalan Allah, mereka juga mendapatkan cobaan berat, bahkan seharipun mereka tidak pernah meletakkan kening mereka kepada berhala. Walaupun demikian mereka tetap tidak diberikan gelar seperti di atas.
Di samping itu, ada di antara para shahabat yang lebih mulia dan utama dari ‘Ali, seperti Abu Bakar, ‘Umar, dan ‘Utsman sekalipun mereka baru masuk Islam setelah dewasa. Namun berdasarkan keyakinan Ahlus-Sunnah wal-Jama’ah, sebagaimana dikatakan Imam Ahmad rahimahullah : “Bagi orang yang tidak menomor-empatkan ‘Ali hendaklah tidak mengunggulinya (dari ketiga shahabat di atas) dan juga tidak mengucapkan salam (seperti kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam) kepadanya”. Oleh karena itu, gelar atau sanjungan yang sebaiknya diberikan kepada para shahabat adalah kalimat : radliyallaahu ‘anhum/radliyallaahu ‘anhu (semoga Allah meridlai mereka).
[Selesai - Ara Khathi’ah wa Riwayat Bathilah fii Siyar Al-Anbiyaa’ wal-Mursaliin; Maktabah Malik Fahd Al-Wathaniyyah, Cet. I, 1420 H ].
Gelar (doa) radliyallaahu ‘anhu/’anhaa/’anhum inilah yang sesuai dengan firman Allah ta’ala :
وَالسّابِقُونَ الأوّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالأنْصَارِ وَالّذِينَ اتّبَعُوهُم بِإِحْسَانٍ رّضِيَ اللّهُ عَنْهُمْ وَرَضُواْ عَنْهُ وَأَعَدّ لَهُمْ جَنّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَآ أَبَداً ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
”Orang-orang yang terdahulu masuk lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik. Allah ridla kepada mereka dan mereka pun ridla kepada Allah dan Allah menyediakan mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar” (QS. At-Taubah : 100).

from= http://abul-jauzaa.blogspot.fr/2008/07/gelar-karamallaahu-wajhah-bagi-ali.html