Pertanyaan:
Apa yang dimaksudkan “menghitung” dalam hadits Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam tentang Asmaul Husna: “barangsiapa yang menghitungnya, ia akan masuk surga“?
Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menjawab:
الإحصاء يكون بالحفظ ويكون بتدبر وتعقل معانيها والعمل بمقتضى ذلك
Al Ihsha’ (menghitung) itu bisa berupa menghafalnya dan bisa juga berupa mentadabburinya serta merenungkan makna-maknanya dan mengamalkan konsekuensi dari makna-makna tersebut.
ولهذا قال عليه الصلاة والسلام: «إن للهِ تسعةً وتسعين اسماً من أحصاها دخل الجنة»
Oleh karena itu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, barangsiapa menghitungnya ia akan masuk surga” (HR. Bukhari 2736, Muslim 2677).
وفي لفظٍ: «من حفظها دخل الجنة»
Dalam lafadz yang lain: “barangsiapa yang menghafalnya, ia akan masuk surga” (HR. Bukhari 7392).
والمعنى: إحصاؤها بتدبر المعاني، والنظر في المعاني مع حفظها؛ لما في ذلك من الخير العظيم، والعلم النافع
Yang dimaksud menghitungnya adalah mentadabburi
makna-maknanya, memperhatikan makna-maknanya sambil menghafalnya.
Karena di dalamnya makna-makna dari Asmaul Husna itu terdapat kebaikan
yang besar dan ilmu yang bermanfaat.
ولأن ذلك من أسباب صلاح القلب، وكمال خشيته لله والقيام بحقه سبحانه وتعالى
Karena
mentadabburi makna-makna Asmaul Husna adalah sebab kebaikan bagi hati,
dan kesempurnaan rasa takut kepada Allah serta merupakan bentuk
penunaian terhadap hak Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
***
from= https://kangaswad.wordpress.com/2017/01/07/penjelasan-hadits-asmaul-husna-barangsiapa-menghitungnya-ia-masuk-surga/